Friday, February 7, 2014

BAB III "KESEIMBANGAN LINGKUNGAN"

Sumber: www.forum.skyscraperpage.com
Gambar 3.9 Penangkapan dan penjualan burung dari ekosistem alami dapat meningkatan pertumbuhan populasi organisme lain seperti serangga, cacing, dan hama merugikan.


5.    Introduksi Spesies Asing
Introduksi atau masuknya spesies dari satu ekosistem ke dalam ekosistem lainnya biasanya bertujuan untuk meningkatkan tingkat kesejahteraan manusia. Contohnya, introduksi tanaman gandum, singkong, dan beberapa tanaman pertanian lainnya. Namun, introduksi spesies asing juga dapat merugikan, karena terkadang di dalam ekosistem yang baru, spesies tersebut tidak memiliki predator alami. Meledaknya populasi tanaman eceng gondok yang menjadi gulma bagi perairan di sekitar kita, merupakan contoh introduksi spesies yang merugikan akibat tidak adanya predator alami. Serangp Neochetihe eichhorniae yang merupakan predator tanaman eceng gondok dan dapat mengendalikan populasi enceng gondok di perairan tidak hidup di Indonesia.


Sumber: www.aslo.org
Gambar 3.10 Ledakan populasi tanaman eceng gondok di ekosistem perairan air tawar di Indonesia, dikarenakan tidak terdapatnya serangga predator alami (Neochetine eichhorniae) yang mengontrol pertumbuhan populasi tanaman tersebut.

6.    Berkurangnya Sumber Daya Alam Terbaharui
Kayu, tanduk, gading, dan sebagainya merupakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui. Sumber daya alam tersebut digolongkan ke dalam sumber daya alam yang dapat diperbaharui karena berasal dari organisme yang dapat berkembang biak. Walaupun memiliki sifat dapat diperbaharui, penggunaan dan eksploitasi secara berlebihan dapat menurunkan jurnlah dan kualitas sumber daya alam tersebut. Contohnya, penebangan pohon secara liar menyebabkan kavu berkualitas balk semakin berkurang. Semakin sedikitnya jumlah pohon berkualitas balk menyebabkan pohon-pohon yang kualitasnya kurang balk dan umurnya belum cukup untuk ditebang juga ikut tereksploitasi. Hal tersebut menyebabkan kualitas kayu dan tingkat regenerasi semakin menurun.

7.    Terganggunya Daur Materi di Dalam Ekosistem
Seiring dengan meningkatnya jurniah penduduk, tingkat aktivitas manusia juga akan ikut meningkat. Meningkatnya aktivitas manusia di dunia bepengaruh terhadap daur biogeokimia. Sebagai contoh, daur karbon yang terganggu akibat semakin banyaknya penggunaan bahan bakar. Melimpahnya senyawa CO, yang dihasiikan dari proses pembakaran dapat memberikan efek buruk, salah satunya adalah pemanasan global.

Garnbar 3.12 Polusi udara karena peningkatan aktivitas manusia datim bidang industri dapat menyebabkan terganggunya proses daur karbon.

KEGIATAN 3.1    DampakEksploitasiBerlebihanterhadapEkosistem

Tujuan: memahami dampak eksploitasi berlebihan terhadap kuatitas llingkungan dan kualitas hidup masyarakat.
Buatlah kelompokberanggotakan 5-6 orang. Tiapkelompokmengamatilingkungan di sekitar rumah atau sekolah. Usahakanlingkungan yang diamatitelahmengalami proses eksploitasi berlebihan, seperti di daerah pembuangan sampah atau pemukiman di pinggir sungai. Catatlah bagaimana keadaan lingkungan tersebut. Dalam proses pengamatan, kamu dan kelompokmu dapat mengajukan beberapa pertanyaan kepada penduduk yang tinggai di tempat tersebut. Diskusikan hasil pengamatan dan wawancara, kemudian buatlah laporan yang membahas tentang kuatitas lingkungan dan kualitas hidup masyarakat tersebut.


    Kaji Ulang?
1.    Mengapa manusia dikatakan sebagai komponen biotik yang memiliki pengaruh ekologi yang kuat di bumi ini?
2.    Jelaskan sifat sumber daya alam yang dapat diperbaharui dan berikan contohnya.
3.    Apa yang akan terjadi jika salah Satu spesies dalam ekosistem punah?
4.    Jelaskan dampak yang bisa ditimbulkan akibat penggunaan pestisida jenis tertentu secara berlebihan di lahan pertanian.

EKSPLOITASI BERLEBIHAN PADA EKOSISTEM DARAT DAN AKUATIK

1. Ekosistem Darat 

Ekosistem darat mencakup seluruh bioma yang terdapat di daratan. Bioma yang ada di seluruh belahan bumi, yaitu hutan, padang rumput, taiga, tundra, gurun, dan sebagainya. Eksploitasi berlebihan pada ekosistem darat sebagian besar terja di pada ekosistem hutan. Ekosistem hutan, khususnya ekosistem hutan hujan tropis memiliki keanekaragaman organisme yang tinggi. Di dalamnya, terdapat berbagai macam organisme yang masing-masing memiliki peran penting bagikeseimbangan ekosistem.

Gambar 3.13 Hutan merupakan ekosistem yang memitiki manfaat besar bagi kesejahteraan manusia.

Selain itu, di dalam ekositem hutan terdapat berbagai macam potensi yang bermanfaat bagi kesejahteraan manusia, contohnya beberapa tanaman obat yang bermanfaat bagi kesehatan terdapat di dalam hutan. Salah satu peran penting keberadaan hutan bagi organisme di bumi, yaitu keberadaan. pohon-pohon dan tumbuhan lain yang dapat menyediakan gas oksigen bagi organisme di dunia.
Sejalan dengan banyakrya manfaat yang dihasilkan dari ekosistem hutan, maka semakin banyak juga manusia yang menggunakan sumber dava hutan untuk kesejahteraan hidupnya. Penggunaan atau pemanfaatan sumber daya hutan yang berlebihan sehingga menimbulkan dampak negatif bagi ekosistem tersebut dinamakan over eksploitasi hutan.
Saat ini, semakin banyak manusia yang memanfaaatkan sumber daya hutan secara berlebihan dan tidak memperhatikan keseimbangan ekosistem. Penebangan hutan secara acak dalam jumlah besar untuk area persawahan secara terus menerus menyebabkan dampak negatif bagi keseimbangan lingkungan baik secara regional maupun global.
Hutan, terutama hutan hujan tropis, merupakan pengkonsumsi karbon dioksida terbesar karena vegetasinya membutuhkan karbon dioksida untuk melakukan fotosintesis. Ketika banyak wilayah hutan hilang, ditambah dengan tingginya buangan gas karbon dioksida dari berbagai aktivitas manusia, maka gas karbon dioksida akan terakumulasi di atmosfer. Adanya karbon dioksida dalam jumlah berlebih di atmosfer dapat menirnbulkan terjadinya kenaikan suhu udara secara global sehingga dapat mengubah pola iklim bumi. Sala') satu efek dari peningkatan suhu global adalah mencairnva es di kutub. Bila es mencair, maka permukaan air taut akan naik yang dapat memengaruhi keseimbangan ekologis di seluruh bumi.
Kebakaran hutan dan penebangan pohon secara dalam jumlah besar menyebabkan hilangnya habitat makhluk hidup yang tinggal di dalamnya. Akibatnya banyak organisme yang mati karena tidak adanya tempat untuk bereproduksi dan hilangnya sumber makanan. Dampak lain yang dapat ditimbulkan dari eksploitasi ekosistem hutan secara berlebihan adalah hilangnya daerah resapan air. Hutan merupakan daerah resapan air hujan yang paling besar karena akar pohon-pohon dan tumbuhan hutan lainnya mampu menyerap ,dan menyimpan air. Hilangnya populasi tumbuhan di hutan dan daratan lainnya menyebabkan air hujan yang jatuh ke tanah tidak terserap, tetapi ikut terbawa bersama tanah_ menuju perairan atau disebut dengan peristiwa erosi. Sehagai akibatnya, tanah menjadi tandus dan kering.


2.    Ekosistem Akuatik

Tidak hanya ekosistem darat yang dapat mengalami eksploitasi berlebihan. Ekosistem akuatik seperti laut, sungai, danau, dan perairan lainnya dapat mengalami hal yang serupa. Eksploitasi sumber daya akuatik dapat berupa penangkapan organisme Taut secara berlebihan. Penangkapan organisme taut, seperti ikan konsumsi maupun ikan bias, dan pengambilan terumbu karang dapat menyebabkan terganggunya keseimbangan lingkungan di ekosistem taut.
Organisme yang beragam hidup di terumbu karang. Namun, terumbu karang demikian rapuh terhadap kerusakan karena pertumbuhannya lambat, mudah terganggu, dan hanya hidup pada perairan yang dangkal, hangat, dan bersih. Terumbu karang hanya dapat hidup pada perairan dengan suhu 18 — 30°C. Kenaikan suhu sebesar 1°C dari batas maksimum dapat menyebabkan kerusakan terumbu karang. Rusaknya terumbu karang akan menyebabkan hilangnya tempat tinggal bagi organisme yang ada pada ekosistem terumbu karang.
Ancaman lain yang dapat mengganggu ekosistem perairan adalah penggunaan ekosistem perairan sebagai daerah wisata. Penetapan daerah wisata perairan dapat dikatakan sebagai eksploitasi karena apabila daerah wisata tersebut tidak dikelola dengan balk maka akan mengganggu keberadaan organisme yang ada di ekosistem tersebut. Sehagai contoh, daerah wisata pantai di Bali atau wilayah Jakarta bagian utara yang ekosistem alaminya telah terganggu oleh aktivitas manusia yang berlebihan. Kedua pantai tersebut telah tercemar oleh sampah yang dibuang pengunjung tempat wisata tersebut.

Gambar 3.16 Terganggunya keseimbangan ekosistem pantai dapat disebabkan oleh meningkatnya jumtah aktivitas manusia pada ekosistem tersebut, contohnya pada pantai yang dijadikan kawasan wisata.

    Kaji Ulang?
A.    Sebutkan manfaat dan potensi hutan yang kamu ketahui.
B.    Mengapa keberadaan hutan dapat memengaruhi suhu global?
C.  Perhatikantah lingkungan sekitarmu. Apakah ada eksploitasi bertebihan terhadap ekosistem akuatik tertentu? Jelaskantah dampak eksploitasi tersebut.

D.    UPAYA MENJAGA KESEIMBANGAN LINGKUNGAN

Pernakah terpikir olehmu mengapa bencana alam seperti banjir dan tanah longsor demikian sering terjadi? Manusia tanpa sadar rnengekspioitasi lingkungannya tanpa memperhatikan aspek kelestariannya. Perambahan kawasan hutan bakau telah menyebabkan banjir yang rutin datang bersama periode pasang surut pantai. Penebangan pohon di bukit-bukit telah menyebabkan tanah longsor. Dapatkah kamu bayangkan apa yang akan terjadi bila manusia tidak berupaya menjaga keseimbangan lingkungan? Kerusakan lingkungan yang kelak Akan merugikan manusia sendiri yang akan terjadi. Berbagai .upaya untuk menjaga keseimbangan lingkungan dapat dilakukan dimulai dari lingkungan sekitarmu. Menjaga kelestarian sumber daya alam terbaharui dapat dimulai dari rumahmu. Hematlah kertas dengan mengurangi penggunaannya dan mendaur ulangnya. Penggunaan bahan-bahan kimia dalam rumah tangga juga harus dikurangi karena dapat mencemari lingkungan. Contohnya, penggunaan deterjen yang berlebihan dapat mengganggu aliran energi di dalam ekosistem perairan, seperti sungai atau danau, karena memicu ledakan populasi ganggang. Kamu juga dapat berperan serta dalam menjaga daur air di bumi ini dengan tidak memboroskannya dan membangun daerah resapan air di halaman rumahmu.
Upaya menjaga keseimbangan lingkungan merupakan upaya kolektif dan melibatkan masyarakat luas. Masalah pencemaran dan penanggulangan sampah misalnya, merupakan masalah bersama karena akibatnya dirasakan oleh masyarakat banyak. Apakah kamu mengetahui bagaimana upaya penanggulangan sampah yang baik? Upaya penanggulangan sampah yang balk melibatkan kesadaran masyarakat secara kolektif untuk mengurangi produksi sampah, memisahkan sampah, dan mendaur ulangnya. Upaya kolektif yang bisa dilakukan untuk menjaga keseimbangan lingkungan antara lain menghemat penggunaan bahan bakar, menghentikan jual-beli berbagai spesies hewan langka, tidak membakar hutan untuk membuka lahan, menerapkan sistem bercocok tanam yang memperhatikan lingkungan, dan lain sebagainya.
Gambar 3.17 Penanaman pohon kembati (reboisasi) merupakan satah saiu bentuk upaya mengurangi kerusakan lingkungan.

Salah satu upaya menerapkan sistem berokok tanam yang memperhatikan aspek lingkungan adalah dengan mengendalikan hama secara alami dengan metode biological, control, yaitu menggunakan musuh alami dari hama.
Pestisida pun masih bisa digunakan untuk membasmi hama, namun pengunannya harus secara bijaksana dengan rnempertimbangkan komposisi bahan kimia pestisida, waktu dan rentang waktu penggunaannya, serta dosis yang digunakan. Upaya ini untuk mencegah munculnya populasi hama yang resisten. Pestisida yang digunakan juga sebaiknya yang spesifik terhadap hama target sehingga tidak membunuh organisme lain yang bukan hama. Pilihlah pestisida ,dengan komposisi bahan kimia yang ramah lingkungan dan dapat terurai di alam.
Semakin bertambahnya populasi penduduk dunia menyebabkan pembangunan demikian pesatnya. Namun, pembangunan juga harus memperhatikan aspek lingkungan. Pembangunan jalan yang membelah hutan misalnya, harus memperhatikan konsekuensi lebih lanjut terhadap kemungkinan kerusakan lingkungan. Analisis mengenai dampak negatif • pembangunan terhadap lingkungan periu dilakukan sebelum rencana pembangunan dijalankan. Ini merupakan upaya untuk menjaga keseimbangan lingkungan dengan mencari solusi yang terbaik.
Upaya untuk mencegah masuknya spesies asing ke dalam negeri ini dapat dilakukan dengan pengawasan yang ketat oleh pemerintah terhadap berbagai produk impor. Buah-buahan yang dilinpor misainya, dapat saja mengandung telur hamayang sebelumnya tidak ada di Indonesia. Hama ini kemudian berkembang biak dan merusak pertanian di Indonesia. Tentu saja proses pengawasan bisa berjalan baIk bila disertai dengan penegakan hukum yang tegas dan adil.
Penegakan hukum yang tegas dan adil juga perlu dilakukan terhadap perambah dan penebang hutan liar. Menjaga kelestarian hutan adalah hal penting yang perlu dilakukan. Upaya pelestarian hutan dapat dilakukan dengan reboisasi, tidak melakukan penebangan hutan secara acak, dan menghentikan penebangan hutan secara liar (ilegal logging). Selain pepohonan yang ada di hutan, berbagai spesies hewan yang ada di hutan juga harus dijaga kelestaiannya. Upaya menjaga kelestarian spesies hewan di hutan dapat dilakukan dengan mencegah perburuan hewan, tidak membakar hutan untuk membuka lahan, dan tidak mengusik habitat alami hewan tersebut.

    Kaji Ulang?
1.    Tindakan apa saja yang dapat kamu takukan untuk menjaga lingkungan?
2.    Mengapa upaya menjaga tingkungan memertukan kesadaran kotektif?
3.    Jelaskantah bagaimana peran serta pemerintah datam menjaga keseimbangan tingkungan.
KEGIATAN 3.2    Membuat Poster Mengenai Dampak Aktivitas Manusia Terhadap Ekosistem

Buatlah sebuah poster atau artiket mengenai dampak aktivitas manusia terhadap ekosistem. Isi dari poster atau artiket yang kamu buat harus memuat satah satu dampak negatif aktivitas manusia terhadap ekosistem, penyebab dari dampak negatif tersebut, akibatnya terhadap keseimbangan lingkungan dan ketangsungan makhtuk hidup di sekitarnya, serta sotusi untuk mengatasi atau setidaknya mengurangi dampak negatif tersebut.

Kematian Massal Biota Laut Tetuk Jakarta
Kasus kematian massat biota taut, seperti ikan, udang, kepiting, kerang, dan rends di Tetuk Jakarta pada 9 dan 10 Mei 2004 latu tetah menimbutkan pendapat yang simpang slur dan anatisis yang berbeda dari berbagai pihak. Penyebab peristiwa ini betum diketahui secara pasti, apakah kematian massal biota di Tetuk Jakarta diseocbkan timbah B3 yang dibuang secara sembarangan ke taut atau dari buangan industri atau karena fenomena alam, yaitu pasang merah yang sering disebut sebagai red tide.





No comments:

Post a Comment