Thursday, June 13, 2013

BAB IV Penanganan Limbah

A.    PENANGANAN LIMBAH CAIR
Pernahkah kamu mendengar mengenai intalasi pengolahan Air Limbah (IPAL) merupapakan sebutan bagi fasilitas pengolahan limbah cair/ air limbah yang dibuang masyarakat ataupun industri. Setiap industri yang menghasilkan limbah pencemar seharusnya memiliki fasilitas IPAL. Daerah pemukiman atau perkotaan juga idealnya memiliki IPAL yang dapat menagani limbah domestik. Taukah kamu apa fungsi IPAL ? di IPAL, limbah cair diolah melalui berbagai proses untuk menghilangkan atau mengurangi bahan-bahan pencemar (polutan) yang terkandung dalam limbah sehingga tidak melebihi bakau mutu. Setelah melalui proses pengolahan, air limbah diharapkan dapat dibuang ke lingkungan dengan aman.


Metode dan tahapana proses pengolahan limbah cair yang telah dikembangkan sangat beragam. Limbah cair dengan kandungan polutan yang berbeda kemungkinan akan membutuhkan proses pengolahan yang berbeda pula. Berikut ini akan kamu pelajari beberapa proses pengolahan limbah cair yang telah diaplikasikan secara umum. Perlu kamu ketahui bahwa proses-proses pengolahan tersebut dapat diaplikasikan secara keseluruhan, berupa kombinasi beberapa proses, atau hanya salah satu. Proses pengolahan tersebut juga dapat dimodifikasi, sesuai dengan kebutuhan atau faktor finansial.


1.    Pengolahan Primer (Primary Treatment)
Tahap pengolahan primer limbah cair sebagian besar adalah berupa proses pengolahan secara fisika. Pertama, limbah yang mengalir melalui saluran pembuangan disaring menggunakan jeruji saring (bar screen). Metode ini disebut penyaringan (screening). Metode penyaringan merupakan cara yang efisien dan murah untuk menyisihkan bahan-bahan padat berukuran besar dari air limbah. Kedua, limbah yang telah disaring kemudian disalurkan ke suatu tangki atau bak yang berfungsi untuk memisahkan pasir dan partikel padat tersuspensi lain yang berukuran relatif besar. Tangki ini dalam bahasa inggris disebut grit chamber dan cara kerjanya adalah dengan memperlambat aliran limbah sehingga partikel-partikel pasir jatuh ke dasar tangki sementara air limbah terus dialirkan untuk proses selanjutnya. Kedua proses yang dijelaskan si atas sering disebut juga sebagai tahap pengolahan awal (pretreatment).
Setelah melalui tahap pengolahan awal, limbah cair akan dialirkan kea tangki atau bak pengendapan. Metode pengendapan adalah metode pengolahan utama dan yang paling banyak digunakan pada proses pengolaha primer limbah cair. Di tangki pengendapan, limbah cair didiamkan agar partikel-partikel padat yang tersuspensi dalam air limbah dapat mengendap ke dasar tangki. Endapan partikel tersebut akan membentuk lumpur yang kemudian akan dipisahkan dari air limbah ke saluran lain untuk diolah lebih lanjut.

Selain metode pengendapan, dikenal juga metode pengapungan (flotation) . Metode ini efektif digunakan untuk menyingkirkan polutan berupa minyak atau lemak. Proses pengapungan dilakukan dengan menggunakan alat yang dapat menghasilkan gelembung-gelembung udara berukuran kecil (± 30 – 120 mikron). Gelembung udara tersebut akan membawa partikel-partikel minyak dan lemak ke permukaan air limbah sehingga kemudian dapat disingkirkan.
   Bila limbah cair hanya mengandung polutan yang telah dapat disingkirkan melalu proses pengolahan primer, maka limbah cair yang telah mengalami pengolaha primer tersebut dapat langsung dibuang ke lingkungan (perairan). Namun, bila limbah tersebut juga mengandung polutan lain yang sulit dihilangkan melalui proses diatas, misalnya, agen penyebab penyakit atau senyawa organik dan anorganik terlarut, maka limbah tersebut perlu disalurkan ke proses pengolahan selanjutnya.
1.      Pengolahan Sekunder (Secondary Treatment)
Tahap pengolahan sekunder merupakan proses pengolahan secara biologis, yaitu dengan melibatkan mikroorganisme yang dapat mengurangi/mendegradasi bahan organik. Mikroorganisme yang digunakan umumnya adalah bakteri aerob.
Terdapat tiga metode pengolahan secara biologis yang umum digunakan, yaitu metode penyaringan dengan tetesan (trickling filter), metode lumpur aktif (aktivated sludge), dan metode kolam perlakuan (treatment ponds/lagoons).
a.      Metode trickling filter
Pada metode ini, bakteri aerob yang digunakan untuk mendegradasi bahan organik  melekat dan tumbuh pada suatu lapisan media kasar, biasanya berupa serpihan batu atau plastik, dengan ketebalan ±1 – 3m. Limbah cair kemudian disemprotkan ke permukaan media dan dibiarkan merembes melewati media tersebut. Selama proses perembesan, bahan organik yang terkandung dalam limbah akan didegradasioleh bakteri aerob. Setelah merembes sampai ke dasar lapisan media, limbah akan menetes ke suatu wadah penampungdan kemudian disalurkan ke tangki pengendapan. Dalam tangki pengendapan, limbah kembali mengalami proses pengendapan untuk memisahkan partikel padat tersuspensi dan mikroorganisme dari air limbah. Endapan yang terbentuk akan mengalami proses pengolahan lebih lanjut, sedangkan air limbah akan dibuang ke lingkungan atau disalurkan ke proses pengolahan selanjutnya jika masih diperlukan.
b.    Metode activated sludge
Pada Metode activated sludge atau lumpue aktif, limbah cair disalurkan ke sebuah tangki dan didalamnya limbah dicampur dengan  lumpur yang kaya akan bakteri aerob.proses degradasi berlangsung didalam tabgki selama beberapa jam. Dibantu dengan pemberian gelembung udara untuk aerasi pemberian oksigen. Aerasi dapat mempercepat kerja bakteri  dalam mendegradasi limbah. Selanjutnya limbah di salurkan ke tangki pengendapan untuk mengalami proses pengendapan. Sementara lumpur yang mengandung bakteri disalurkan kembali ke tangki aeras. Seperti pada metode tricking filter. Limbah yabg telah melalui proses ini dapat dibuang di lingkungan atau diproses lebih lanjut jika masih diperlukan.

c.    Metode treatment ponds / lagoons
Metode treatment ponds / lagoons atau kolam perlakuan merupakan metode yang murah namun prosesnya berlangsung relatif lambat. Pada metode ini, limbah cair ditempatkan pada kolam-kolam terbuka. Algae yang tumbuh dipermukaan kolam akan berfotosintesis menghasilkan oksigen. Oksigen tersebut digunakan oleh bakteri aerob untuk proses penguraian/ degradasi bahan organik dalam limbah. Pada metode ini.kolam juga diaerasi. Selama proses degradasi di kolam limbah juga mengalami proses pengendapan. Setelah limbah terdegradasi dan terbentuk endapan di dasar kolam, air limbah dapat disalurkan untuk dibuang ke lingkungan atau diolah lebih lanjut.
3.    Pengolahan tersier ( tertiary  treatment )
Pengolahan tersier dilakukan juka setelah pengolahan primer dan sekunder masih terdapat zat tertentu dalam limbah cair yang dapat berbahaya bagi lingkungan atau masyarakat.pengolahan tersier bersifat khusus, artinya pengolahan disesuaikan dengan kandungan zat  yang tersisa dalam limbah cair/ air limbah. Omomnya zat yang tidak dapat dihilangkan sepenuhnya melalui proses pengolahan primer maupun sekunder adalah zat-zat anorganik terlarut, seperti nitrat, fosfat dan garam-garaman.
Pengolahan tersier sering disebut juga pebgolahan lanjutan ( advenced  treatment ). Pengolahan ini meliputi berbagai rangkaian proses kimia dan fisika. Contoh metode pengolahan tersier yang dapat digunakan adalah metodesaring pasir ( sand filter )saringan multimedia, precoal filter, microstaining, vacum filter, penyerapan ( adsorption )dengan karbon aktif. Pengurangan besi dan mangan , dan osmosis bolak-balik.
    Metode pengolahan tersier jarang digunakan pada  fasilitas pengolahan limbah. Hal ini disebabkan biaya yang diperlukan untuk melakukan proses pengolahan tersier cenderung tinggi sehingga tidak ekonomis.
4.    Desinfeksi  ( desinfection )
Desinfeksi atau pembunuhan kuman bertujuan untuk membunuh atau mengurangi mikroorganisme patogen penyebab penyakit yang ada dalam limbah cair/air limbah. Mekanisme desinfeksi dapat secara kimi, yaitu dengan menambahkan senyawa/ zat tertentu atau dengan perlakuan fisik.dalam menentukan senyawa/zat untuk membunuh mikroorganisme dapat beberapa hal yang perludiperhatikan, yaitu :
•    Daya racub zat
•    Waktu kontak yang diperlukan
•    Efektivitas zat
•    Kadar dosis yang digunakan
•    Tidak boleh bersifat toksik ( racun terhadap manusia dan hewan )
•    Tahan terhadap air
•    Biayanya murah
Contoh mikroorganisme desinfeksi pada limbahcair adalah  penambahan klorin/ klorinas, penyinaran  sinar ultraviolet ( UV ) atau dengan ozon ( O3 ).
Proses desinfeksi pada limbah cair biasanya dilakukan setelah prosespebgolahan limbah selesai, yaitu setelah proses primer, skunder,sebelum limbah dibuang ke lingkungan.
5.    Pengolahan lumpur ( sludge treatment )
Setiap pengolahan limbah cair baik primer skunder maupun tersier akan menghasilkan endapan polutan berupa lumpur. Lumpur tersebut tidak dapat dibuang secara langsung, melainkandiolah lebih lanjut.endapan lumpur hasil pengolahan limbah biasanya akan diolah dengan cara diurai/ dicerna secaraanaerob ( anaerob digestion ), lalu disalurkan ke beberapa alternatif, yaitu dibuang ke laut atau ke lahan pembuangan landfill, dijadikan pupuk kompos, atau dibakar  (incinerated).

 Kaji Ulang
1.    Jelaskan proses pengolahan primer limbah cair.
2.    Sebutkan 3 metode pengolahan sekunder limbah cair (metode biologis).
3.    Hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam proses desinfeksi.


B. PENANGANAN LIMBAH PADAT

Taukah kamu berapa banyak sampah yang dihasilkan oleh penduduk seluruh Indonesia per hari? Data Kementrian Lingkungan Hidup menyebutkan bahwa  rata – rata jumlah sampah yang dihasilkan per hari Indonesia pada tahun 2000 adalah sekitar 1 kg/kapita. Coba kalikan jumlah sampah tersebut dengan jumlah pendududk di Indonesia yang lebih dari 200.000.000 orang. Hasilnya sangat besar bukan? Coba kamu kalikan lagi jumlah itu dengan banyaknya hari dalam setahun, kemudian dengan beberapa tahun. Tentu kamu akan mendapatkan angka ratusan jua ton. Pernahkah kamu berpikir,kemana perginya sampah berton – ton itu?
Sampah yang dihasilkan manusia begitu banyak sehingga bila tidak ditangani akan menimbulkan banyak masalah pencemaran.beberapa metode pengolahan sampah telah diterapkan manusia yang dapat menyelesaikan masalah sampah dengan sempurna. Oleh karena itu, masih perlu terus dikembangkan berbagai metode baru atau modifikasi yang dapat menyempurnakan metode pengolahan limbah padat (sampah) yang telah umum diterapkan.

1.    Penimbunan
Terdapat dua cara penimbunan sampah yang umum dikenal, yaitu metode penimbunan terbuka (open dumping)dan metode sanitary landfill. Pada metode penimbunan terbuka, sampah dikupulkan dan ditimbun begitu saja dalam lubang yang dibuat di suatu lahan, biasanya di tempat pembuangan akhir (TPA). Metode ini merupakan metode kuno yang sebenarnya tidak menguntungkan. Di lahan penmbunan terbuka, berbagai hama dan kuman penyebab penyakit dapat berkembang biak. Gas metan yang dihasilkan oleh organic yang dapat menyebar ke udara sekitar dan menimbulkan bau busuk serta mudah terbakar. Cairan yang tercampur dengan sampah dapat merembes ke tanah serta air. Bersqama rembesan cairan tersebut, dapat terbawa zat-zat yang berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan.

Berbagai masalag yang ditimbulkan oleh metode open dumping menyebabkan dikembangkan metode penimbunan sampah yang lebih banyak, yaitu sanitary landill. Pada metode sanitary landill, smpah ditimbun dalam lubang yang dialasi lapisan lempung dan lembaran plastic untuk mencegah perembesan limbah ke tanah. Sampah yang ditimbun didapatkan, kemudian ditutupi dengan lapisan tanah tipis setiap hari.  Hal ini akan mencegah tersebarnya gas metan yang dapat mencemari udara dan berkembangbiaknya berbagai jenis penyakit.
Pada landill yang lebih modern lagi, biasanya dibuat system lapisan ganda (plastik-lempung-plastik-lempung) dan pipa – pipa saluran untuk mengumpulkan cairan serta gas metan yang terbentuk dari proses pembusukkan sampah. Gas tersebut kemudian digunakan untuk menghasilkan listrik.
Di sebagian Negara maju, penimbunan sampah dengan metode open dumping telah banyak diganti dengan metode sanitary landfill. Namun di Indonesia, tempat penimbunan sampah menggunakan metode sanitary landfill masih jauh lebih sedikit jumlahnyadibanding dengan melakukan penimbunan terbuka (open dumping).
Kelemahan utama penanganan sampah dengan cara penimbunan adalah cara ini menghabiskan lahan. Sampah akan terus terproduksi sementara lahan penimbunan semakin berkurang.
Sampah yang ditimbun sebagian besar sulit terdegradasi sehingga akan tetap berada di area penimbunan untuk waktu yang sangat lama. Selain itu, meskipun telah menggunakan sanitary landfill, masih ada kemungkinan terjadi kebocoran lapisan sehingga zat – zat berbahaya merembes dan mencemari tanah dan air. Gas metan yang terbentuk dalam timbunan mungkin saja menggalami akumulasi dan beresiko meledak.

1.       Insinerasi     
Insenerasi  adalah pembakaran sampah/limbah  padat menggunakan suatu alat yang disebut insinerator. Kelebihan dari proses insinerasi adalah berkurang sangat banyak (bisa mencapai 90%). Selain itu, proses insinerasi menghasilkan panas yang dapat dimanfaatkan untuk pemanas ruangan. Meski demikian, tidak semua jenis limbah padat dibakar dalam incinerator. Jenis limbah padat yang cocok untuk insinerasi di antaranya adalah kertas,plastik, dan karet, sedangkan contoh jenis limbah padat yang kurang sesuai untuk insinerasi adalah kaca,sampah makanan, dan baterai. Kelemahan utama metode insinerasi adalah biaya operasi yang mahal.selain itu,insinerasi menghasilkan asap buangan yang dapat manjadi pencemaran udara serta abuhasil pembakaran yang kemungkinan mengandung senyawa berbahaya.

3.  Pembuatan Kompos
Kompos adalah pupuk yang dibuat dari sampah organik,seperti sayuran,daun, dan ranting,serta kotoranhewan, melalui proses degradasi/penguraian oleh mikroorhanisme tertentu.kompos berguna untuk memperbaiki struktur tanah dan menyediakan zat makanan yang diperlukan timbuhan,sementara mikroba yang ada dalam kompos dapat membantupenyerapan zat makanan yang dibutuhkan tanaman.
Pembuatan kompos merupakan salah satu cara terbaik untuk mengurangi  timbunan sampah organik. Cara ini sangat cocok diterapkan diindonesia,karena cara pembuatannya relative mudah dan tidak membutuhkan biaya yang besar.selain itu,kompos dapat dijual sehingga dapat memberikan pemasukan tambahan atau bahkan menjadi alternative mata pencaharian.
Berdasarkan bentuknya,kompos ada yang berbentuk padat dan cair.pembuatan kompos dapat dilakukan dengan menggunakan kompos yang tetah jadi,kultur mikroorganisme,atau cacing tanah.Contoh kultur organism yang telah dijual di pasaran dan dapat digunakan untuk membuat kompos adalah EM4(Effective Microorganisme 4).EM4 merupakan kultur campuran mikroorganisme  yang dapat meningkatkan degradasi limbah/sampah organic,menguntungkan dan bermanfaat bagi kesuburan tanah maupun pertumbuhan dan produksi tanaman,serta ramah lingkungan.EM4 mengandung mikroorganisme yang terdiri dari beberapa jenis bakteri,di antataranya lactobacillus sp,rhodopseudomas sp,actinomyces sp,dan streptomyces sp,dan khamir  (ragi),yaitu saccaharomyces cerevisiae.kompos  yang dibuat menggunakan EM4 dikanal juga dangan sebutan bokashi.
Kompos dapat juga dibuat dengan bantuan cacing tanah karena cacing tanah mampu menguraikan bahan organic.kompos yang bibuat dengan bantuan cacing tanah dikenal juga dengan sebutan kascing.cacing tanahyang dapat digunakan adalahcacing dari spesies lumbricus terrestis,lumbricus rebellus,pheretima defingens, dan Eisenia foetida.cacing tanah akan menguraikan bahan-bahan kompos yang sebelumnya sudah diuraikan oleh mikroorganisme.keterlibatan cacing tanah dan mikroorganisme dalam pembuatan kompos menyebabkan pembentukan kompos lebih efektif dan lenih cepat.














BAB II Polusi

A.    PENGERTIAN POLUSI
Apakah kamu sering mendengar istilah polusi? Polusi disebut juga pencemaran. Apa yang dimaksud dengan pencemaran? Menurut UU RI No. 23 tahun 1997, pencemaran adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya. Lingkungan yang mengalami pencemaran akan memberikan dampak negatif bagi makhluk hidup yang hidup di dalamnya. Lihat Gambar 2.1 .
Zat yang dapat menyebabkan pencemaran disebut pencemar. Pencemar disebut juga polutan. Apakah perbedaan antara polutan dan limbah? Kedua istilah tersebut sering digunakan bersama, namun artinya sedikit berbeda. Limbah atau bahan buangan akan menjadi polutan apabila jumlahnya melebihi jumlah normal, berada pada tempat yang tidak semestinya, dan berada pada waktu yang tidak tepat.
Alam sebetulnya memiliki kemampuan untuk mengembalikan kondisi lingkungannya yang telah tercemar melalui proses pemurnian secara alami. Pernahkah kamu melihat asap hitam keluar dari kendaraan bermotor, lalu asap hitam itu menghilang dengan sendirinya? Peristiwa itu adalah salah satu contoh pemurnian alami yang dilakukan alam. Proses ini bisa terjadi jika jumlah polutan hanya sedikit.
Pertambahan penduduk dunia yang terus meningkat dan perkembangan teknologi serta industri yang sangat pesat merupakan salah satu penyebab meningkatnya jumlah zat pencemar di alam. Apa yang terjadi jika jumlah polutan sangat banyak? Jumlah polutan yang banyak akan membuat alam kehilangan kemampuan untuk mengembalikan kondisi seperti semula.
    Kaji Ulang

1.    Jelaskan yang dimaksud dengan polusi.
2.    Zat seperti apakah yang dapat menjadi polutan di lingkungan?
3.    apakah yang menyebabkan polusi di lingkungan saat ini terus meningkat?

B.    MACAM-MACAM POLUSI
Berdasarkan keberadaannya di lingkungan, polusi dapat dibedakan menjadi polusi udara, polusi air, dan polusi tanah. polusi yang terjadi di udara, air, maupun tanah, dapat disebabkan oleh berbagai jenis polutan. polutan-polutan tersebut dapat dibedakan menjadi berbagai jenis senyawa, wujud, dan sifat. pada bab ini kamu akan mempelajari macam-macam polusi beserta polutan-polutan utamanya, satu per satu.

1.    Polusi Udara

Polusi/pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh polutan dari sumber-sumber alami atau oleh kegiatan manusia. Pernahkah kamu melihat kepulan asap hitam yang keluar dari kendaraan bermotor? Atau cerobong pabrik yang mengeluarkan asap kelabu kehitaman? Asap tersebut adalah kumpulan gas hasil pembakaran pabrik atau kendaraan bermor yang tidak sempurna. hal ini merupakan salah satu contoh pencmaran akibat ulah manusia. Tahukah kamu contoh pencemaran udara yang ditimbulkan oleh sumber alami? salah satu contohnya adalah letusan gunung berapi.
Polutan udara dapat dibedakan menjadi polutan primer dan polutan sekunder. Polutan primer ditimbulkan langsung dari sumber pencemaran udara, contohnya karbon monoksida (CO) dan sulfur dioksida (SO2). Polutan sekunder terbentuk dari reaksi polutan primer di atmosfer, contohnya sulfur trioksida (SO3) dan ozon (O3). Lihat gambar 2.2.
      INFERENSE
Informasi dan Referensi Sains

Gas polutan sulfur dioksida (SO2) dapat bersal dari aktivitas manusia maupun ari sumber alami. Gunung kilauea di Hawaii menghasilkan SO2 sekitar 350.000 ton iap tahunnya. walaupun demikian, jumlah itu telah dikalahkan oleh manusia. Sekitar 90% sulfur yang ada di atmosfer berasal dari kegiatan manusia, seperti penggunaan batu bara dan pembakaran bahan bakar fosil lainnya. Diperkirakan kegiatan ini menghasilkan 50 hingga 60 juta ton SO2 tiap tahunnya

Spotlight Chemistry, 2005
  
a. Polutan di udara
Beberapa kelompok polutan/pencemar utama di udara adalah sebagai berikut.
Materi partikulat
Materi partikulat terdiri atas berbagai partikel padat dan cair yang tersuspensi di udara. Partikel yang berukuran besr tersuspensi di udara dalam jangka waktu relatif pendek sedangkan partikel berukuran kecil tersuspensi dalam jangka waktu relatif panjang. Materi partikulat berupa partikel padat biasanya disebut debu sedangkan yang berupa partikel cair biasanya disebut kabut. Contoh materi partikulat adalah partikel tanah, serbuk sari, partikel asbes, timbal, besi, timah, tembaga, dan tetesan asam sulfat (H2SO4)
Nitrogen oksida
Gas nitrogen oksida merupakan polutan diudara terutama terdapat dalam bentuk senyawa nitrit oksida (N2O), nitrogen dioksida (NO2), dan nitrat oksida (N2O). Nitrogen dioksida merupakan gas yang berwarna coklat kemerahan dan di atmosfer dapat bereaksi menjadi asam nitrat (HNO3).
Sulfur oksida
Gas sulfur oksda yang merupakan polutan utama di udara adalah sulfur dioksida (SO2). Sulfur dioksida adalah gas tidak berwarna dengan bau yang kuat. Sulfur dioksida dapt bereaksi di atmosfer membentuk sulfur trioksida (SO3). Sulfur trioksida dapat bereaksi dengan air menghasilkan asam sulfat (H2SO4).
Karbon oksida
Karbon oksida terdiri atas gas karbon monoksida (CO) dan karbon dioksida (CO2). Kedua gas ini tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak berasa.
Hidrokarbon
Hidrokarbon adalah kelompok berbagai senyawa organik

Pertanyaan
1.    Kaca objek dari lokasi manakah yang mengandung debu atau pertikel paling banyak? kaca objek dari lokasi manakah yang mengandung debu atau partikel paling sedikit? Mengapa demikian?
2.    Menurutmu,dari manakah sumber debu atau pertikel yang ada di lokasi-lokasi yang kamu amati?
Emisi Gas CO2 Dan CO di Indonesia
             CO2 merupakan gas polutan yang umumnya dihasilkan dari sisa proses pembakaran. Sekitar 3014 miliar ton CO2 di hasilkan di indonesia tiap tahunya,dengan sumbangan emisi terbesar dari sektor kehutanan (1563 miliar ton), disusul bidang energi(275 miliar ton), pertanian (141 miliar ton), serta limbah(35 miliar ton)
             Berdasarkan data tersebut, indonesia menepati urutan ke3 di dunia sebagai penyumbang gas CO2  terbesar pada tahun 2007. Urutan pertama di tempati oleh amerika serikat dan di susul cina pada urutan ke2. Ironisnya,jika dilihat dari sektor kehutanan,indonesia justru menepati urutan pertama penghasil CO2 terbesar akibat kebakaran hutan. Padahal indonesia merupakan negara dengan tingkat biodiversitas hutan tropis tertinggi ke2 didunia setelah brasil.
           Selain kebakaran hutan,emisi CO2 terbesar didunia dihasilkan oleh kendaraan bermotor. Di beberapa kota besar,seperti di jakarta,jumlah kendaraan bermotor terus bertambah tiap tahunnya. Saat ini, sekitar 7 kendaraan bermotor di jakarta di milika oleh 10 orang.pada semua jenis kendaraan bermotor,emisi terbesar dihasilkan sepeda motor dan di susul mobil penumpang dengan jumlah emisi sekitar 3,8 juta ton pada tahun 2004. Jenis kendaraan lain, seperti bus dan truk,menyumbang 604.000 ton atau sekitar 15 persen   dari emisi sepeda motor dan mobil penumpang.
     Gas rumah kaca lainnya yang di produksi dalam jumlah besar di indonesia adalah carbonmonooksida(CO). Pada tahun 2004,kota jakarta tercatat sebagai penyumbang gas CO terbesar di indonesia,yaitu sekitar 0,511 ton per satu penduduk tiap tahun. Peringkat selanjutnya di tempati oleh bali,DI yogyakarta,dan kalimantan timur,yaitu sekitar 0,08 hingga 0,28 per satu penduduk per tahun. Sementara itu, penduduk yang tidak terlalu banyak menghasilkan gas buang di indonesia adalah mereka yang bermukim di wilayah sekitar maluku utara,gorontalo,dan nusa tenggara timur.
            Dengan kondosi polusi udara diatas,tidak heran bila jakarta menjadi salahsatu kota dengan kualitas udara terburuk di bandingkan kota-kota besar lainnya di asia,seperti tokyo,beijing,seol,taipei,bangkok,kuala lumpur,dan menila. Kualitas udara yang buruk dapat memicu terjadinya gangguan kesehatan pada penduduk kota besar,khususnya gangguan fungsi pernafasan. Di asia saja,setiap tahunnya terhitung tiga juta orang meninggal akibat menghirup udara tercemar. Untuk indonesia sendiri,keluhan kesehatan,seperti batuk dan sakit kepala,mulai meninggkat pada tahun 2001 hingga 2004. Peningkatan penyakit batuk terjadi sekitar 1-4 persen per tahun,sedangkan sakit kepala meningkat 1-2 persen setiap tahun.
            Untuk mengatasi hal ini, perlu di terapkan strategi di berbagai sektor, diantaranya kebijakan energi rendah karbon di bidang IPTEK. Dengan mengembangkan berbagai produk ringan, fungsional, efisien, dan hemat energi, diharapkan masalah polusi ini perlahan-lahan dapat teratasi. Hal ini merupakan tantangan yang sangat besar, Namun akan berakibat fatal bila tidak kita lakukan secepatnya. Untuk masa depan yang lebih baik bagi anak cucu kita,kenapa tidak?

www.tecnologyindonesia.com, 2007
kompas-cetak,2003

2.  Polusi Air
    Coba bayangkan, bagaimana kalau kamu hidup tanpa air? Tentu sulit sekali bukan? Hal ini berarti air merupakan kebutuhan yang paling mendasar bagi manusia.tanpa air, manusia tidak dapat hidup. Tidak semua air dapat di gunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Air yang di perlukan adalah air yang bersih dan murni.
    Saat ini, pencemaran air semakin banyak terjadi. Air dikatakan tercemar jika terjadi perubahan pada kualitas air, baik secara kimia ,biologi, atau fisika, yang dapat membahayakan makhluk hidup.pencemaran air oleh berbagai jenis polutan juga dapat menurunkan kualitas air sehingga tidak dapat berfungsi lagi sesuai peruntukannya(gambar 2.5).pencemaran air dapat terjadi di mata  air, sungai, laut, waduk, danau, ataupun air tanah.
    Terjadinya pencemaran air sebagian besar di sebabkan oleh kegiatan manusia,berupa limbah dari rumah tangga, kegiatan industri,maupun kegiatan lainnya.

a.    Polutan di air
Beberapa kelompok polutan/ pencemar utama di ir adalah sebagai berikut.

Agen penyebab penyakit
Agen penyebab penyakit adalah organisme yang dapatmnginfeksi dan menyababkan penyakit. Contoh agen penyebab penyakit yang dapat menjadi polutan di air adalah bakteri, virus, protozoa, dan cacing parasit.

Limbah yang memerlukan oksigen
Limbah yang memerlukan oksigen terdiri atas berbagai limbah organik yang dapat di urai oleh bakteri aerob. Contoh jenis limbah ini adalah kotoran manusia dan hewan, sisa-sisa tumbuhan, dan limbah industri (misalnya industri pengolahan makanan, kertas, dan minyak ).

Bahan kimia organik
Bahan kimia organik merupakan senyawa kimia yang mengandung atom karbon. Contoh bahan kimia organik tersebut adalah pestisida (misalnya DDT, aldrin, dieldrin, heptachlor, dan chlordan), minyak, gas olin, plastik( vinilchlorida), pelarut pada produk-produk pembersih ( misalnya benzena, karbon tetrachlorida, kloroform, dan trikloroetilen ), detergent, dan PCB ( polichlorinasi bifenil).

Bahan kimia anorganik
Pulutan berupa bahan kimia anorganik adalah polutan yang mengandung unsur kimia selain karbon, misalnya berbagai senyawa asam , senyawa garam-garaman, dan logam berat. Contoh logam berat yang umum mencemari perairan adalah timbal (Pb), arsenic ( As ), dan merkuri ( Hg).

Nutrien tumbuhan
Nutrien tumbuhan merupakan senyawa-senyawa kimia yang dapat menstimulasi pertumbuhan tumbuhan dan ganggan ( algae ). Contoh nutrien tumbuhan yang umumnya menjadi polutan di air adalah   nitrat ( NO3 ), fosfat ( PO4 ), dan ammonium ( NH4 ).

Sedimen
Sedimen adalah endapan berbagai partikel padat seperti partikel pasir, lempung, lumpur, dan batuan di dasar perairan. Sedimen dapat menjadi polutan bagi air apabila jumlahnya berlebihan.

Bahan radioaktif
Bahan radioaktif mengandung atom-atom dari senyawa isotop yang tidak stabil sehingga memancarkan radiasi secara spontan. Contoh bahan radioaktif yang umumnya menjadi polutan di air adalah radon, iodin, dan uranium.

Panas
Panas juga dapat menjadi polutan di air. Polusi yang disebabkan panas disebut sebagai polusi termal. Panas dapat menjadi polutan di air apabila berlebihan sehingga suhu perairan  meningkat terlalu tinggi.

b.    Sumber-sumber polusi air
Sumber polusi air dapat dibedakan menjadi sumber langsung ( point sources ) dan sumber tidak langsung ( nonpoint sources ). Lihat gambar 2.6
       Sumber langsung adalah sumber polusi yang membuang polutan di lokasi spesifik melalui pipa, selokan, atau saluran pembuangan langsung menuju badan atau permukaan air.










Sunday, June 9, 2013

BAB I Limbah

Beberapa limbah padat (sampah) anorganik, seperti alumunium, plastik, dan kertas, dapat dimanfaatkan kembali melalui proses daur ulang. Limbah anorganik tersebut dapat didaur ulang menjadi produk-produk yang dapat digunakan kembali oleh manusia, seperti kaleng alumunium bekas di daur ulang menjadi kaleng alumunium kembali atau kertas bekas di daur ulang menjadi kertas siap pakai lagi.
Salah satu cara pemanfaatan limbah dapat dilakukan dengan efektif dan efisien adalah dengan memilah limbah tersebut saat dibuang. Hal ini mungkin sudah pernah kamu lihat diterapkan di beberapa daerah atau kota di Indonesia, yaitu membuat tempat sampah terpisah untuk limbah (sampah) organik dan limbah (sampah) anorganik. Tempat sampah organik, atau sering disebut juga sampah basah, merupakan tempat pembuangan limbah organik yang mudah membusuk. Sedangkan tempat sampah anorganik, atau sering disebut juga sampah kering yang tidak dapat atau sulit membusuk.
2.    Pengelompokan Berdasarkan Wujud
a.    Limbah cair
Limbah cair adalah segala jenis limbah yang berwujud cairan, berubah air berserta bahan-bahan buangab lain yang tercampur (tersuspensi) maupun terlarut dalam air.
Limbah cair dapat di klarifikasikan menjadi 4 kelompok, yaitu :

a. Limbah cair domestik (domestic wastewater), yaitu limbah cair hasil buangan dari perumahan (rumah tangga), perdagangan, perkantoran, dan sarana sejenis.
Contoh limbah cair domestik adalah air deterjen sisa cucian, air sabun dan air tinja.

b. Limbah cair industri (industrial wastewater), yaitu limbah cair hasil buangan industri. Contoh limbah industri adalah air sisa cucian daging, buah, atau sayur dari industri pengolahan makanan dan dari sisa pewarnaan kain/bahan dari industri tekstil.
c. Rembesan dan luapan (infiltration and inflow ), yaitu limbah cair yang berasal dari berbagai sumber yang memasuki saluran pembuangan limbah cair melalui rembesan ke dalam tanah atau melalui luapan dari permukaan.air limbah dapat merembes ke dalam saluran pembuangan melalui pipa yang rusak, pecah, atau bocor sedangkan luapan dapat terjadi melalui bagian saluran yang membuka atau terhubung ke permukaan.contoh limbah cair yang dapat merembes dan meluap ke dalam saluran pembuangan limbah cair adalah air buangan dari talang atap, pendingin ruangan (AC), tempat parker, halaman, bangunan perdagangan dan industry, serta pertanian atau perkebunan.

d. Air hujan (storm water), yaitu limbah cair yang berasal dari aliran air hujan diatas permukaan air tanah.aliran air hujan di permukaan tanah dapat melewati dan membawa partikel-partikel buangan padat atau air sehingga dapat disebut sebagai limbah cair.
 Gambar 1.4. Pencemaran air oleh limbah cair.
b.    Limbah padat
Limbah padat merupakan salah satu limbah yang paling banyak terdapat di lingkungan. Biasanya limbah padat disebut sebagai sampah. Bentuk,jenis,dan komposisi limbah padat sangat dipengaruhi oleh taraf hidup masyarakat dan kondisi alam, sedangkan jumlahnya sangat dipengaruhi oleh kepadatan penduduk. Umumnya, semakin padat populasi disuatu daerah, akan semakin besar pula prouksi limbah padatnya. Secara umum, klasifikasi limbah padat ( sampah ) menurut istilah teknis ada 6 kelompok, yaitu :

a. Sampah organic mudah busuk ( garbage ), yaitu limbah padat semi basah, berupa bahan-bahan organic yang mudah busuk atau terurai mikroorganisme.sampah ini umumnya berasal dari sector pertanian dan makanan, misalnya sisa dapur, sisa makanan, sampah sayuran, dan kulit buah-buahan.

b. Sampah anorganik dan organic tak membusuk ( rubbish ), yaitu limbah padat anorganik atau organic cukup kering yang sulit terurai oleh mikroorganisme, sehingga sulit membusuk. Contoh jenis sampah ini adalah selulosa, kertas, plastic, kaca, dan logam.

c. Sampah abu ( ashes ), yaitu limbah padat yang berupa abu, biasanya hasil pembakaran. Sampah ini mudah terbawa angin karena ringan dan tidak mudah membusuk.

d. Sampah bangkai binatang ( dead animal ), yaitu semua limbah yang berupa bangkai binatang, seperti tikus, ikan, dan binatang ternak yang mati. Limbah ini relative kecil jumlahnya, tetapi jika terjadi bencana alam sampah ini akan bermasalah karena mudah busuk dan bau.

e. Sampah sapuan ( street sweeping ), yaitu  limbah padat hasil sapuan jalan yang berisi berbagai sampah yang tersebar di jalanan, seperti dedaunan, kertas, dan plastic.

f. Sampah industry ( industrial waste ), yaitu semua limbah padat yang berasal dari buangan industry.komposisi sampah ini tergantung dari jenis industry nya . Semakin banyak industry yang berdiri, akan semakin besar dan beragam sampahnya.
Gambar 1.4. Contoh Limbah Padat

c.    Limbah gasLimbah gas biasanya dibuang ke udara. Diudara, terkandung nsur-unsur kimia seperti O2, N2, NO2,CO2, H2, dan lain-lain. Penambahan gas ke udara yang melampau kandungan udara alami akan menurunkan kualitas udara. Tingkat kualitas udara tergantung pada jenis limbah gas, volume yang lepas, dan lamanya limbah berada di udara. Jangkauan persebaran limbah gas melalui udara dapat meluas karena factor usaha dan iklim turut memengaruhi. Arah angin dapat memengaruhi karena gas sifatnya ringan sehingga mudah terbawa.
Pada umumnya, jenis limbah gas yang ada di udara terdiri dari bermacam-macam senyawa kimia. Beberapa macam limbah gas tersebut dapat di lihat pada tabel 1.4.
Beberapa macam limbah gas yang umumnya ada diudara.

Tabel 1.4. Beberapa Jenis Limbah Gas dan Sifatnya
Limbah gas yang dibuang diudara biasanya juga mengandung partikel-partikel bahan padatan (misalnya abu) atau cairan (misalnya tetesan asam sulfat) yang berukuran sangat kecil dan ringan sehingga tersuspensi dalam gas-gas tersebut. Partikel bahan padatan atau cairan ini biasanya disebut sebagai materi partikulat.
3.  Pengelompokan Berdasarkan Sumber     Sumber limbah sebenarnya berharga. Berikut ini dijelaskan beberapa sumber utama penghasil limbah secra umum.

a.    Limbah domestik
Limbah domestik adalah limbah yang berasal dari kegiatan pemukiman penduduk (rumah tangga) dan kegiatan usaha seperti pasar,restoran, dan gedung perkantoran. Jenis – jenis limbah domestic bisa sangat beragam, seperti sisa makanan, kertas, kaleng, plastic,air sabun, deterjen, dan tinja (kotoran).
b.    Limbah Industri
Limbah industri merupakan buangan hasil proses industri. Jenis limbah yang dihasilkan tergantung pada jenis industri. Misalnya, limbah organik cair atau padat akan banyak dihasilkan oleh industri pengolahan makanan, sedangkan limbah anorganik seperti, logam berat akan banyak dihasilkan oleh industry tekstil,  pengolahan kertas, dan lainnya. Industri – industri yang melakukan proses pembakaran akan banyak menghasilkan limbah gas.
c.    Limbah Pertanian
Limbah pertanian berasal dari daerah pertanian dan perkebunan. Limbah dari dari daerah ini terutama berupa senyawa – senyawa anorganik dari bahan kimia yang digunakan untuk kegiatan pertanian, seperti pupuk dan pestisida (pembasmi hama). Selain itu, limbah organik juga bisa dihasilkan dari sisa – sisa tumbuhan.

d.    Limbah Pertambangan
Limbah pertambangan berasal dari kegiatan pertambangan. Kandungan limbah ini terutama berupa material tambang, seperti logam dan batuan.

KEGIATAN 1.2
Pengelompokan Limbah di Sekitar Kita
Tujuan: mengelompokan limbah –limbah yang dihasilkan oleh berbagai sumber yang berbeda berdasarka wujudnya.
Cara kerja:
1.    Berkelompoklah dengan 4-5 orang temanmu.
2.    Pilihlah satu sumber penghasil limbah di bawah ini yang menurut kelompokmu paling menarik untuk dibahas.
•    Domestik
•    Industri
•    Pertanian
•    Pertambangan
3.    Carilah informasi melalui buku,koran, atau internet mengenai macam – macam limbah yang dihasilkan sumber – sumber tersebut di atas, kemudian kelompokkan dalam tabel di bawah ini.
Tabel 1.5 Hasil pengelompokan limbah dari berbagai sumber berdasarkan wujudnya.

4.    Bandingkan data kelompokmu dengan kelompok lain.
Pertanyaan:
Di antara sumber penghasil limbah di atas, manakah yang paling banyak menghasilkan limbah cair, padat, atau gas?

4.    Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
Definisi bahan berbahaya dan beracun (B3) menurut PP RI No. 18/1999 tentang Pengplahan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun adalah sisa suatu kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan beracun, yang karena sifat dan atau konsentrasinya, baik secara langsung maupun tak langsung merusak lingkungan hidup,kesehatn, maupun manusia.
Limbah B3 dapat diklasifikasikan sebagai zat atau bahan yang mengandung satu atau lebih senyawa:
•    Mudah meledak  (explosive)
•    Pengoksidasi (oxidizing)
•    Amat sangat mudah terbakar (extremely flammable)
•    Sangat mudah terbakar (highly flammable)
•    Mudah terbakar (flammable)
•    Amat sangat beracun (extremely toxic)
•    Sangat beracun (highly toxic)
•    Beracun (moderately toxic)
•    Berbahaya (harmful)
•    Korosif (corrosive)
•    Bersifat mengiritasi (irritant)
•    Berbahaya bagi lingkngan (dangerious to the environment )
•    Karsinogenik / dapat meyebabkan kanker (carcinogenic )
•    Teratogenik / dapat menyebabkan kecacatan janin (teratogenic )
•     Mutagenik / dapat menyebabkan mutasi (mutagenic )

Zat atau bahan tersebut di atas diklasifikasikan sebagai limbah B3 karena memenuhi satu atau lebih karakteristik limbah B3 berikut.
•    Limbah mudah meledak, yaitu limbah yang pada suhu dan tekanan standar (250C, 760 mmHg) dapat meledak atau melalui reaksi kimia dan / atau fisika dapat menghasilkan gas dengan suhu dan tekanan tinggi yang dengan cepat merusak lingkungan sekitarnya.
•    Limbah mudah terbakar, yaitu limbah yang mempunyai salah satu sifat berikut:
a.    Limbah berupa cairan yang mengandung alkahol kurang dari 24% volume dan / atau pada titik nyala tidak lebih dari 600C (1400 F) akan menyala apabila terjadi kontak dengan api, percikan api, atau sumber nyala lain pada tekanan udara 760 mmHg.
b.    Limbah bukan berupa cairan, yang pada temperatur dan tekanan standar (250C,760 mmHg) dapat mudah menyebabkan kebakaran melalui gesekan, penyerapan uap air, ayau perubahan kimia secara spontan dan apabila terbakar dapat menyebabkan kebakaran yang terus – menerus.
c.    Merupakan limbah yang bertekanan yang mudah terbakar
d.    Merupakan limbah pengoksidasi.
•    Limbah yang bersifat reaktif, yaitu limbah yang mempunyai salah satu sifat berikut:
a.  Limbah yang pada keadaan normal tidak stabil dan dapat menyebabkan perubahan tanpa peledakan.
b.    Limbah yang dapat bereaksi hebat dengan air.
c.    Limbah yang apabila bercampur dengan air berpotensi menimbulkan ledakan, menghasilkan gas, uap atau asap beracun dalam jumlah yang membahayakan bagi kesehatan manusia dan lingkungan.
d.  Merupakan limbah sianida, sulfide, atau ammonia yang pada kondisi pH antara 2 dan 12,5 dapat menghasilkan gas, uap, atau asap beracun dalam jumlah yang membahayakan bagi kesehatan manusia dan lingkungan.
e.   Limbah yang dapat mudah meledak atau bereaksi pada suhu dan tekanan standar(250C,760 mmHg).
f.     Limbah yang menyebabkan kebakaran karena melepas atau menerima oksigen atau limbah organik peroksida yang tidak stabil pada suhu tinggi.
•    Limbah beracun, yaitu limbah yang mengandung pencemar yang bersifat racun bagi manusia atau lingkungan yang dapat menyebabkan kematian atau sakit yang serius apabila masuk kedalam tubuh melalui pernafasan,kulit atau mulut.
•    Limbah yang menyebabkan infeksi, yaitu limbah kedokteran (misalnya bagian tubuh manusia yang diamputasi atau cairan dari tubuh manusia yang terkena infeksi), limbah dari laboratorium, atau limbah lainnya yang terinfeksi kuman penyakit yang dapat menular. Limbah ini berbahaya karena mengandung kuman penyakit seperti hepatitis dan kolera yang dapat ditularkan pada pekerja, pembersih jalan, dan masyarakat disekitar lokasi pembuangan limbah.
•    Limbah bersifat korosif,yaitu limbah yang mempunyai salah satu sifat berikut:
a.    Menyebabkan iritasi(terbakar) pada kulit.
b.    Menyebabkan proses pengkaratan pada lemoeng baja (SAE 1020) dengan laju korosi lebih besar dari 6,35 mm/th dengan temperatur pengujian 550C.
c.    Mempunyai pH sama atau kurang dari 2 untuk limbah bersifat asam dan sama atau lebih dari 12,5 untuk yang bersifat basa.

Mengidentifikasi Limbah B3
Tujuan: mengidentifikasi contoh – contoh limbah yang tergolong limbah B3 beserta sumber utama penghasilnya.
Carilah informasi mengenai limbah B3 dari berbagai sumber, seperti buku, koran, atau internet. Kumpulkan informasi mengenai contoh – contoh limbah yang tergolong B3, minimal 1 contoh untuk masing – masing karakteristik limbah B3. Selanjutnya kumpulkan juga informasi mengenai sumber penghasil utama untuk masing – masing contoh limbah B3 tersebut, besrta jumlah rata – rata limbah B3 yang dihasilkan per satuan waktu. Buatlah laporan hasil kerjamu secara tertulis dan kumpulkan ke guru.

•    Zona Alam
Limbah B3 DI Sekitar Kita
Ketika mengkaji mengenai limbah B3 (berbahaya, berbau,dan beracun), biasanya gambaran yang tersaji dalam benak kita adalah limbah dari pabrik – pabrik. Limbah B3 juga dihasilkan dekat dengan kita, yaitu dari rumah dan kegiatan keseharian kita, walau konsentrasinya lebih rendah dari limbah yang dihasilkan oleh pabrik.
Perhatikanlah bagian dapur, garasi,kamar mandi,dan bahkan lemari obat dirumah. Ada berbagai jenis produk berbahan dasar kimia yang biasanya diberi label tanda “berbahaya” atau “beracun”. Tanda ini menunjukkan bahwa produk tersebut mengandung bahan yang beracun, korosif, atau mudah terbakar. Jika produk berbahan dasar kimia ini terlepas ke lingkungan, maka akan menjadi limbah berbahaya walau dalam konsentrasi rendah.
Bebagai produk di rumah yang dapat menjadi limbah B3, yaitu:
•    Produk automotif. Contoh : bahan bakar, oli kendaraan, aki, dan pembersih kendaraan.
•    Produk untuk pemeliharaan rumah. Contoh : cat,pewarna, dan pengencer cat.
•    Pestisida. Contoh : insektisida, racun tikus, dan kamper.
•    Pembersih rumah. Contoh : pembersih lantai,pemutih, pengilap oven.
•    Produk lainnya. Contoh: baterai,kosmetik, dan pemoles sepatu.
Berbagai cara bisa diterapkan untuk menggunakan produk ini secara bijak,, sehingga diharapkan masukan limbah B3 ke lingkungan juga menjadi berkurang. Berikut ini beberapa contohnya.
•  Pilihlah produk – produk dengan bahan yang lebih aman. Jika kita memilih produk dengan bahan yang lebih aman, sisa buangan yang berbahaya juga bisa dikurangi.
• Bacalah keterangan yang terdapat pada produk sehingga kita tercegah dari melakukan tindakan yang dapat menimbulkan bahaya. Misalnya, jika keterangan pada produk mengatakan mudah terbakar, maka produk ini harus dijauhkan dari sumber panas.
• Gunakanlah produk –produk ini dalam ruangan yang berventilasi baik sehingga mencegah terkonsentrasinya gas berbahaya  di suatu ruangan.
•   Gunakanlah produk sejumlah yang dibutuhkan sehingga mengurangi sisa buangan produk (limbah B3) yang dilepaskan ke lingkungan.
•  Bila terjadi tumpahan segera tamping tumpahan dalam wadah yang kuat dan aman. Kemudian buanglah tumpahan ke tempat pengelolaan limbah B3. Jangan biarka tumpahan ini mencemari lingkungan sekitar. Bersihkanlah area yang terkena tumpahan dengan air.
• Beberapa produk yang bisa digunakan kembali sebaliknya di dur ulang untuk mengurangi tumpukan limbah B3.

    Kaji Ulang
1.    Jelaskan yang dimaksud dengan limbah organik dan anorganik.
2.    Jelaskan macam – macam limbah cair.
3.    Sebutkan minimal 3 contoh limbah padat organic yang berasal dari limbah domestik.
4.    Sebutkan minimal 3 contoh limbah yang dapat didaur ulang.
5.    Jelaskan yang dimaksud limbah B3.

    Rangkuman

•Limbah adalah sisa/ buangan dari suatu usaha dan/ atau kegiatan manusia.
•Baku mutu lingkungan adalah batas atau kadar makhluk hidup,zat,energi,atau komponen yang ada atau harus ada dan/ atau unsure pencemar yang diteggang keberadaanya dalam suatu sumber daya tertentu sebagai unsure lingkungan hidup.
•Berdasarkan jenis senyawanya, limbah dikelompokkan menjadi limbah organik dan limbah anorganik.
•Contoh limbah organik adalah kotoran hewan dan manusia, sisa maknan, dan sisa – sisa tumbuhan mati.
•Contoh limbah anorganik adalah logam, pupuk anorganik, plastik dan karet.
•Berdasarkan wujudnya, limbah dikelompokkan menjadi limbah cair, padat, gas.
•Contoh limbah cair adalah air deterjan, air tinja, air buangan industry, dan air buangan pertanian atau perkebunaan.
• Contoh limbah padat adalah plastik, sisa maknan,kaca,bangkai  binatang, dan abu atau debu.
• Contoh limbah gas adalah karbon monoksida, karbon diojsida, nitrogen oksida, dan sulfur oksida.
•Berdasarkan sumbernya, limbah dibedakan menjadi limbah domestic, industry, pertanian, dan pertambangan.
•Contoh limbah domestic adalah kaleng,plastic,deterjen,dan sisa makanan.
•Contoh limbah industry adalah logam berat,dan limbah organik.
• Contoh limbah pertanian adalah senyawa anorganik dari pupuk dan pestisida.
•Contoh limbah pertambangan adalah logam dan batuan.
•Limbah yang mengandung bahan berbahaya dan beracun, yang dapat merusak lingkungan dan kesehatan, dikelompokkan ke dalam limbah bahan berbahaya dan beracun (B3).
•Limbah B3 memiliki karakteristikseperti mudah meledak, mudah terbakar, bersifat reaktif, beracun, dapat menyebabkan infeksi, dan bersifat korosif.

LATIHAN AKHIR BAB I

A.    Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar

1.    Pernyataan berikut sesuai dengan definisi limbah kecuali …
a.    Bahan buangan manusia
b.    Bahan berbahaya yang harus dimusnahkan
c.    Tidak menimbulkan masalah bila di kelola dengan baik
d.    Dapat membahayakan lingkungan bila jumlahnya melebihi baku mutu
e.    Zat sisa hasil kegiatan manusia

2.    Limbah yang berasal dari makhluk hidup disebut….
a.    Limbah organic
b.    Limbah anorganik
c.    Limbah cair
d.    Limbah padat
e.    Limbah gas

3.    Berikutini yang merupakan contoh limbah anorganik adalah…
a.    Kotoran hewan
b.    Minyak bekas pakai
c.    Kulit buah
d.    Kaleng bekas
e.    Nasibasi

4.    Limbah rumah tangga seperti air detergen dan air tinja merupakan contoh limbah…
a.    Limbah cair domestic
b.    Limbah cair industry
c.    Limbah rembesan dan luapan
d.    Limbah hujan
e.    Limbah berbahaya

5. Limbahdomestic, Limbahindustry, Limbahpertanian, dan limbah pertambangan meruapakan pengelompokan Limbah berdasarkan…
a.    Jenis senyawa
b.    Wujud
c.    Sumber
d.    Sifat
e.    Tingkat berbahaya

6.    Limbah berikut yang tidak dapat di daur ulang adalah…
a.    Plastik
b.    Kertas
c.    Karet
d.    Pupuk
e.    Besi

7.    Berikut ini yang bukan merupakan gas berbahaya bagi manusia adalah…
a.    NH3
b.    CO
c.    CO2
d.    NO2
e.    O2

8.    Contoh limbah berwujud gas yang tidak berwarna tapi berbau tajam adalah ..
a.    CO2
b.    NO2
c.    SO2
d.    O2
e.    CO

9.    Logam berat merupakan contoh limbah yang banyak di hasilkan oleh aktivitas …
a.    Rumah tangga
b.    Pertanian
c.    Perkebunan
d.    Industri
e.    Restoran

10.    Limbah B3 adalah yang mengandung zat-zat berikut kecuali …
a.    Mudah Meledak
b.    Pengoksidasi
c.    Amat sangat mudah menyala
d.    Sangat mudah menyala
e.    Sangat mudah berubah

11.    Limbah B3 dapat mengandung zat atau bahan yang bersifat Teratogenik, yang artinya
a.    Dapat menyebabkan kanker
b.    Dapat menyebabkan infeksi
c.    Dapat menyebabkan mutasi
d.    Dapat menyebabkan tumor
e.    Dapat menyebabkan kecacatan janin

12. Suatu zat atau bahan dapat di kelompokkan menjadi limbah mudah meledak apabila dapat menghasilkan gas atau meledak pada suhu
a.    250 C
b.    600 C
c.    1400 C
d.    1000 C
e.    500 C

13.    Berikut ini adalah sifat limbah mudah terbakar Kecuali…
a.    Bersifat oksidasi
b.    Mudah terbakar apabila terkena gesekan
c.    Memiliki tekanan yang tinggi
d.    Dapat menyebabkan kematian bila di konsumsi
e.    Mengandung alcohol

14.    Salah satu sifat dari limbah B3 yang termasuk limbah korosif adalah…
a.    Punya lebih dari 2 atau kurang dari12,5
b.    Dapat menyebabkan kematian atau sakit yang serius
c.    Bertekanan tinggi dan mudah terbakar
d.    Dapat meledak
e.    Mengiritasi kulit
15.    Berikut ini yang termasuk limbah bersifat korosif adalah …
a.    Alcohol
b.    Ammonia
c.    Karbon monoksida
d.    Karbon Dioksida
e.    Asam asetat pekat

B.    Jawablah pertanyaan di bawah ini.
1.    Apa yang dimaksud dengan limbah ?
2.    Apa perbedaan antara limbah organic dan anorganik?
3.    Jelaskan macam-macam limbah berdasarkan sumbernya.
4.    Jelaskan pengelompokan limbah padat.
5.    a.    Sebutkan macam limbah gas yang terdapat di udara
       b.    Jelaskan sifat masing-masing gas tersebut
6.    Jelaskan pengelompokan limbah cair
7.    Jelaskan yang dimaksud dengan limbah B3 dan sebutkan macamnya
8.    Sebutkan contoh senyawa yang dapat digolongkan kedalam limbah bersifat reaktif
9.    Jelaskan yang dimaksud dengan limbah beracun. Berikan contohnya.
10. Sebutkan limbah rumah tangga yang kalian hasilkan dari aktifitas sehari-hari yang dapat digolongkan kedalam limbah B3